Pengarang : Michelle Paver
Penerjemah : Utti Susilawati
Penerbit : Matahari
Halaman : 326 halaman
Sendirian, Torak melakukan perjalanan menembus hutan belantara untuk mencari Gunung Roh Dunia, sementara, belum pernah ada seorang pun yang dapat menemukannya. Namun Torak berpegang pada perkataan ayahnya sebelum kematiannya bahwa seorang pemandu akan menemukan dan membimbingnya untuk menemukan gunung itu.
Ditengah perjalanan, Torak bertemu dan ditangkap oleh Klan Gagak. Klan Gagak mempercayai adanya sebuah ramalan yang menyebutkan bahwa hanya si Pendengar yang dapat mengalahkan setan beruang dan menyelamatkan seisi hutan. Ramalan itu juga menyebutkan bahwa si Pendengar harus menyerahkan tiga bagian terkuat dari Nanuak agar Gunung Roh Dunia mengabulkan permintaannya.
Mampukah Torak dan serigala menemukan Gunung Roh Dunia dan menyelamatkan seisi hutan dari ancaman setan beruang yang semakin hari semakin besar dan kuat? Apakah sebenarnya Nanuak? Mampukah Torak memecahkan teka-teki ketiga Nanuak yang harus ditemukannya? Lalu, siapakah sebenarnya si Pendengar, siapa pula si Pemandu?
Yang membuat buku ini berbeda dengan buku-buku petualangan hutan sejenis, adalah gaya penulisan Paver yang terkadang mengambil sudut pandang seekor srigala yang memandang segala sesuatunya dengan sederhana. Bagaimana seekor anak srigala menyebut Torak dengan sebutan Tinggi Takberekor, Sungai dengan Basah Cepat, Api dengan Makhluk Cerah Panas Menggigit, dan lainnya.
Kisah yang digulirkan sangat fantastis, seru, menegangkan dan mengharukan, namun cenderung tertebak. Lewat kejadian-kejadian yang sepertinya kebetulan, Torak berhasil memecahkan ketiga teka-teki Nanuak dan menemukan Gunung Roh Dunia.
Terlepas dari semua kelemahan, Wolf Brother layak menjadi bacaan alternatif menggantikan bacaan-bacaan sejenis yang lebih dulu hadir di pasar perbukuan Indonesia. Dibandingkan Harry Potter dan Chronicles Of Narnia, latar tempat dalam buku ini lebih realistis dan membumi, meski tetap memerlukan imaginasi lebih untuk dapat membayangkannya karena latar waktunya adalah jaman purbakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar